Laman

Sabtu, 09 Juni 2012

Pacaran

Hmm.. Apa sih sebenernya pacaran itu?

Jujur, lho. Selama 18 tahun aku hidup, aku belum pernah sekalipun pacaran. Eits, tapi bukan berarti aku ini remaja kuper yang nggak laku. Kupernya sih emang, yah sedikit kuper, tapi aku ini cukup laku, lho. Yah, emang lakunya nggak kayak jualan baju yang diobral, tapi ada lah beberapa cowok yang nembak. Dan dari beberapa cowok itu semuanya aku tolak.

Kenapa? Hmm... Pertama, waktu itu aku masih terlalu kecil untuk mengerti apa arti dari pacaran (sebenernya sampai sekarang pun aku belum ngerti), secara pertama kali ditembak cowok tuh kelas 5 SD, apa sih yang ada dipikiran anak SD selain main, main, dan main?? Nah, setelah beranjak SMP aku juga masih enggan dengan kata "pacaran". Padahal kan itu masa dimana temen-temen lebih sibuk pacaran dibandingin belajar. That's a point.. Pacaran pada masa-masa SMP itu sangat mengganggu menurutku, apalagi kalau cari pacar cuma buat ajang pamer. Ih, kayak nggak ada kerjaan aja. Setelah masuk SMA pun tidak ada perubahan. Kadangkala timbul juga sih perasaan sedikiiiiit iri sama temen-temen aku yang punya pacar. Ada yang merhatiin, ada yang ngajarin fisika (itu kalau pacarnya pinter). Tapi setelah ngeliat temen aku ada yang nangis meraung-raung gara-gara pacaran... Sorry, deh. Pending dulu pacarannya.

Nah, masuk ke perguruan tinggi... Aku pikir disini aku jadi lebih dewasa, tapi tetep aja aku belum ngerti apa itu pacaran. Itu juga jadi salah satu faktor penyebab aku belum pengen pacaran.

Waktu aku tanya sama temen-temenku, "eh, pacaran tuh ngapain, sih?" mereka jawabnya, "ya pacaran itu menghabiskan waktu berdua", "pacaran kan enak ada yang nganterin kalo mau jalan", tapi ada juga yang hanya memberi senyuman manisnya sebagai "jawaban".

Lagian, aku pikir apa nggak bosen kalau segala sesuatu berdua? Ke mana-mana berdua, makan berdua, jalan berdua, di kelas berdua. Dan repotnya kalau lagi berantem pasti merasa sendirian banget di dunia ini, merasa nelangsa sendirian. Kan nggak enak tuh.. Kecuali kalau pacarnya beda jurusan atau beda kampus atau beda kota. Tapi aku sih nggak mau kalau pacaran beda kota, pacaran biasa aja masih ogah. Hahaha..

Tapi menurutku sih, ya. Pacaran itu nggak harus dan nggak penting-penting amat. Nggak punya pacar bukan berarti hidupmu akan berakhir. Masalah punya atau nggak punya pacar itu sepele, ibaratnya kayak satu kuman yang hidup di samudra luas (sedikit mengutip kata-kata dari novel yang baru akau baca. Hehe..). Masih banyak juga kok orang-orang yang bakal bikin kamu tersenyum, ketawa-ketiwi selain pacar. Dan aku jamin orang-orang itu nggak akan bikin kamu nangis meraung-raung kayak waktu ditinggal pacar. Tapi aku sih ogah ya nangis meraung-raung cuma demi cowok. Hahaha..

Tapi bagi mereka yang udah punya pacar, jalani aja dengan baik. Jangan sampai yang namanya pacaran itu megganggu kegiatan, mengubah jati diri, atau bahkan merusak hubungan baik dengan orang lain. Kan ada tuh yang setelah pacaran jadi berubah drastis, mending kalau berubahnya jadi positif, kalau berubahnya ke negatif kan kita sendiri yang repot. Atau ada juga yang setelah pacaran malah terus-terusan merubah diri. Emang sih merubah diri itu ada baiknya juga apalagi kalau jadi lebih baik. Sayangnya, kalau merubah diri cuma buat jadi apa yang pacar kita mau sih itu nggak perlu. Misalnya, pacar kamu tampil seksi. Trus kamu langsung beli tuh baju-baju seksi di mal, nggak peduli harganya mahal atau murah. Eh, ternyata kamu lupa kalau kamu obesitas, kamu diet deh mati-matian cuma buat jadi cewek seksi. Aku jamin hasilnya bukan jadi cewek seksi, tapi kamu bakal jadi penderita anorexia nervousa. Kalau udah gitu apa? Mana ada sih cowok yang mau pacaran sama penderita anorexia. The end, deh.. Jangan sampai, ya kalian kayak gitu. Menurutku, orang itu akan berubah ke arah yang positif kalau mereka sendiri yang pingin. Kalau karena terpaksa sih sama aja bohong.

Ketika 2 orang saling mencintai, mereka akan menerima pasangan mereka apa adanya dan mereka juga akan melakukan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik tanpa diminta. That's it...

Jadi, sekian dan terima kasih. Aku nggak ngerti lho kenapa aku tiba-tiba nulis postingan tentang pacaran, topik yang sama sekali nggak aku kuasai. Tapi, yah.. ditulis apa adanya kan lebih baik. Hahaha.. Sampai ketemu dipostingan berikutnya.

See ya!!! :D

3 komentar:

  1. Ahahaha...
    Thank you dedy udah komen.. (walaupun g ragu kalo u baca. :p)

    BalasHapus
  2. wkwkwkwkwkwkwkwk asik deh meiii....... keknya emang bakat loe nulis2 kek beginian! terinspirasi wkt ngobrol di payung2 itu ya??? :P

    BalasHapus