Laman

Senin, 03 September 2012

Pangeran Cilik

Title : Le Petit Prince
Author : Antoine de Saint-Exupery
Rate : *****



Woooogh~ Akhirnya setelah sekian lama mencari, aku temukan juga buku ini. Terselip di antara ratusan buku di Gramedia, dan itu stoknya tinggal 3..
Buku ini bener-bener adorable, incredible, daebaak... Pokoknya T.O.P B.G.T. Two thumbs up..

Jadi, buku ini tuh nyeritain tentang seorang Pangeran Kecil yang terdampar di Bumi. Pangeran Kecil itu berasal dari planet yang jauh dan kecil, namanya Asteroid B612. Di planet itu dia cuma tinggal bersama sekuntum bunga mawar yang angkuh.
Lalu, suatu hari dia melakukan suat perjalanan ke planet-planet lain yang berisi orang-orang dewasa yang rumit. Dan planet terakhir yang ia datangi adalah Bumi, planet yang jauh berbeda dari planetnya dan planet-planet yang sudah ia datangi sebelumnya.
Di Bumi, Pangeran Kecil bertemu dengan ular, mawar, rubah, dan seorang pilot yang terdampar.

Pangeran Kecil menggambarkan sosok seorang anak kecil yang lugu, penuh rasa ingin tahu, dan kaya akan imajinasi.
Pangeran Kecil merasa bahwa orang dewasa itu terlalu rumit. Dan kenyataannya memang begitu. Orang dewasa memang terlalu rumit bagi anak kecil.
Tapi terkadang orang dewasa seringkali menganggap remeh anak kecil. Pemikiran yang lugu dan polos dianggap sebagai omong kosong belaka sehingga seringkali diabaikan. Padahal, terkadang anak kecil dapat membayangkan hal-hal sederhana yang sebenarnya memiliki dampak yang besar, dan itu belum tentu bisa dipikirkan oleh orang dewasa. Pola pikir mereka terlalu sederhana dengan daya khayal yang luar biasa.

Walaupun buku ini ditulis sebagai dongeng untuk anak-anak, tapi terdapat makna yang mendalam di balik kata-katanya.
Antoine de Saint-Exupery benar-benar memahami dunia anak kecil. Ia menggambarkan secara jelas apa yang dirasakan oleh anak kecil pada umumnya.
Antoine de Saint-Exupery juga melukiskan bagaimana kita sebagai manusia dapat saling membutuhkan dan saling tergantung. Kita semua saling "menjinakkan".

Buku ini benar-benar mengingatkanku akan masa kecil yang sudah sekian lama kutinggalkan..

Rabu, 08 Agustus 2012

Pangeran Joseon yang "Terdampar"


  • Title: 옥탑방 왕세자 / Oktabbang Wangseja / Rooftop Prince
  • Also known as: Attic Prince
  • Genre: Fantasy, Comedy, Romance
  • Episodes: 20
  • Broadcast network: SBS
  • Broadcast period: 2012-Mar-21 to 2012-May-24

Main Cast
  • Micky Yoochun (Park Yoochun) as Lee Gak / Yong Tae Yong
    • Choi Won Hong as young Lee Gak
  • Han Ji Min as Park Ha / Bu Yong
    • Jun Min Seo as young Park Ha / young Bu Yong
  • Lee Tae Sung as Yong Tae Moo
  • Jung Yoo Mi as Hong Se Na / Hwa Yong
    • Kim So Hyun as young Se Na / young Hwa Yong

Others

  • Lee Min Ho as Song Man Bo (Lee Gak's retainer - Crown Prince's tutor)
  • Choi Woo Shik as Do Chi San (Lee Gak's retainer - palace eunuch)
  • Jung Suk Won as Woo Yong Sul (Lee Gak's retainer - Crown Prince's personal bodyguard)
  • Ban Hyo Jung as President Yeo (Yong Tae Yong's grandmother)
  • Ahn Suk Hwan as Yong Dong Man (Yong Tae Mu's father)
  • Lee Moon Shik as Pyo Taek Soo

Apa jadinya kalau Putra Mahkota dari zaman Joseon datang ke masa kini, masih lengkap dengan pakaian kerajaannya?
Itulah yang dialami oleh Putra Mahkota Lee Gak. Ia dan 3 orang bawahannya-Man Bo, Chi San, dan Yong Sul-secara misterius terdampar di sebuah rumah yang terletak di tengah-tengah kota Seoul yang luas. Mereka yang berasal dari zaman Joseon kaget bukan main mendapati diri mereka tengah duduk di sebuah ruangan yang sama sekali asing bagi mereka. Begitu juga dengan Park Ha, gadis pemilik rumah tersebut. Park Ha malah mengira bahwa keempat orang asing tersebut memiliki kelainan mental.
Dengan terpaksa, Park Ha menerima keempat orang asing tersebut untuk tinggal bersamanya di rumah atap walaupun ia sangat sulit memercayai bahwa mereka berasal dari zaman Joseon.
Putra Mahkota Lee Gak pun kaget bukan main ketika ia melihat reinkarnasi dirinya pada masa kini dalam diri Yong Tae Yong yang sedang terbaring koma. Ia juga menemukan bahwa Putri Mahkota telah bereinkarnasi dalam diri Hong Se Na, dan adik Putri Mahkota, Bu Yong, telah bereinkarnasi dalam diri Park Ha.
Seiring berjalannya waktu, teka-teki tentang alasan Putra Mahkota dan para bawahannya terdampar ke masa depan pun terkuak. Ada hubungan yang erat antara misteri kematian Putri Mahkota pada zaman Joseon dengan peristiwa yang mereka alami dimasa kini. Sampai akhirnya kejahatan pun terkuak dan kebenaran muncul ke permukaan.

Jujur, aku bingung gimana caranya buat nulis review dari drama ini. Alur ceritanya begitu unik dan menggemaskan. Jadi kalau kalian penasaran tonton aja sendiri! Hehe~

Minggu, 29 Juli 2012

Detektif Yang Sesungguhnya

Title : The Boy Sherlock Holmes : Vanishing Girl
Author : Shane Peacock
Rate : *****





Whoaaa~ Setelah sekian lama, akhirnya kutamatkan juga buku ini. Butuh waktu lebih dari separuh jatah liburan untuk membaca habis seluruh kisah Sherlock Holmes muda yang satu ini.. Banyak faktor yang melatarbelakanginya.. Dan nggak perlu dibahas ya menurutku. Wkwk
Okee~ Langsung aja, reviewnya.. Check it out!!

Setelah 2 kali gagal membuktikan dirinya sebagai detektif, Sherlock muncul kembali. Kali ini ia menangani sebuah kasus penculikan Victoria Rathbone yang misterius. Gadis 14 tahun itu diculik secara tiba-tiba di antara kerumunan orang yang berlalu lalang.
Musim panas berlalu, dan musim gugur hampir berakhir, namun tidak ada berita apa pun mengenai lady muda tersebut. Ayah Victoria yang merupakan lelaki berpengaruh, seorang Majelis Tinggi dan penasihat kabinet Perdana Menteri Derby dalam bidang hukum, serta pihak kepolisian Scotland Yard menolak untuk memberikan komentar kepada publik. Hingga surat permintaan tebusan itu datang dan poin inilah yang dianggap penting oleh sang detektif muda, Sherlock Holmes. Holmes menyadari adanya watermark bergambar dua wajah pada kertas permintaan tebusan dan ia menelusuri dari mana kertas itu berasal. Untuk itu Sherlock harus melakukan berbagai penyamaran, mengembara ke tempat yang jauh tanpa uang sepeser pun, dan pulang dengan tubuh penuh luka.
Awalnya ia mengira bahwa perjalanan jauh yang ia tempuh itu sia-sia belaka. Namun, sebenarnya ia telah menemukan kunci kebenaran kasus tersebut. Sampai Victoria akhirnya ditemukan dan terjadi kasus perampokan di kediaman Rathbone hingga Victoria kembali diculik.
Sungguh sebuah kasus yang misterius dan rumit. Sherlock harus memecahkan kasus tersebut, mengingat dendamnya pada Inspektur Lestrade dan ketenaran yang akan ia dapat. Hingga akhirnya ia menyadari arti dari kebenaran suatu kasus dan ia berhasil menjadi seorang detektif yang sesungguhnya.

Kamis, 05 Juli 2012

Cukup Aku

Senyum dan canda tawa
Keceriaan dan kegembiraan
Semua ku tampakkan pada mereka
Dan ku harap mereka tak tahu
Bahwa semua itu hanya pelampiasan belaka

Ya.. Tak perlu ku tunjukkan rasa sakit ini
Tak perlu ku tunjukkan luka batin ini

Biarkan aku berceloteh di depan mereka
Biarkan aku bersenang-senang dengan mereka

Walau hati ingin menangis
Walau diri ini ingin berteriak
Tapi mereka tak perlu tahu

Cukup aku yang menanggung pilu ini
Cukup aku yang menanggung pedih ini
Biarkan mereka menganggapku baik-baik saja

Kamis, 21 Juni 2012

Aku Tidak Peduli

Banyak mata menatapku aneh
Mereka memandang sambil mengernyit
Merasa bingung, heran, dan janggal
Entah apa yang mereka pikirkan tentangku

Tentang diriku yang berbeda
Diriku yang banyak berceloteh
Diriku yang banyak tertawa
Diriku yang bersikap konyol

Aku tahu.. Aku sadar..
Aku pun merasa aneh
Tapi tak tahukah mereka?
Bahwa ini adalah bentuk dari penghiburan diri

Apapun akan kulakukan
Asal sesak ini tidak lagi terasa
Apapun akan kulakukan
Asal rasa sakit ini tidak lagi menusuk-nusuk

Tak peduli apa yang akan mereka katakan
Tak peduli apa yang akan mereka pikirkan
Selama air mata ini tidak menetes
Aku tidak peduli..

Selasa, 19 Juni 2012

I Know That I'll Miss Everything About You So Much

Karina Aprillia.. "Double L, kalau gak berarti bukan aku." Aku inget kalo kamu beberapa kali ngomong begitu.. (Walaupun aku gak yakin kalo kalimat persisnya begitu).
Aku juga inget waktu aku cerita kalau aku mau ambil jurusan psikologi, kamu bilang, "aku juga," tapi akhirnya kita sama-sama ambil akuntansi.. How funny, isn't it?

Kamu ini.. Dari awal ketemu udah bikin aku terkejut. Aku inget banget, pertama ketemu kamu itu waktu kelas 3 SMP. Kamu ngembaliin tempat pensil aku yang jatoh. Waktu itu aku panik banget, lho, secara di situ ada karcis ujian GO. Eh, ternyata kamu dateng pulang sekolah bawain tempat pensil, sambil ngomong, "kemaren jatoh." Dan tau nggak? Waktu itu aku sama sekali gak kenal kamu, bahkan tau nama kamu aja gak. Padahal kita hampir 3 taon belajar di sekolah yang sama.

Trus, waktu SMA kelas X kita sekelas. Dan selama 3 taon di SMA kita sekelas terus. Kebetulan banget, ya?
Aku inget waktu kelas X kamu duduk di depan aku bareng Sylva, samping kanannya Edwin ama Sepchan. Samping kirinya aku lupa.. :p
Aku inget waktu aku lagi iseng-iseng bikin novel, kamu maksa buat baca novel aku-yang waktu itu masih amat sangat berantakan- dan kamu bilang, "bagus, aku suka." Kamu orang pertama lho yang aku ijinin buat baca karya aku-walaupun sebenernya aku gak PD ngasih liatnya-. Dan komentar kamu itu juga diluar dugaan aku, cukup mengejutkan.

Trus, kelas XI dan XII.. Itu moment-moment yang paling-paling berkesan buat aku, buat semua temen-temen juga aku rasa.
Kita sering bikin proyek drama, yah walaupun aku cuma jadi figuran.. Dan kamu itu semangat banget bikinnya. Kamu bersedia ikutan pulang sore buat nunggu anak-anak latihan, walaupun sebenernya kamu bukan anggota kelompok mereka. Sebenernya waktu itu kamu bisa aja pulang, di rumah leha-leha, nonton tv, atau baca buku. Tapi kamu lebih memilih mengabadikan moment latihan kita daripada melakukan kesenangan-kesenangan itu.

OH IYAH!!!! Aku juga tersanjung banget waktu kamu ngajakin aku buat bikin script drama buat English Night. Waktu itu aku speechless banget saking girangnya. SERIUS.. Gak bohong sama sekali.. Aku mati-matian nyari ide. Dan tau gak? Waktu itu aku takut. Takut ide yang aku kasih kamu gak suka, secara aku berhadapan dengan penulis pro yang udah bikin banyak banget cerpen yang TOP BGT..
Tapi ketakutan itu menyenangkan. Aku inget kalau aku deg-degan waktu kamu baca script yang baru aku tulis, dan aku lega waktu kamu senyum sambil naruh script itu di atas meja. Bener-bener gak terduga.
KAN!!! Satu hal lagi yang bikin aku terkejut..
Dan pas hari English Night juga hasilnya memuaskan. Semua berkat kamu.. :)

Hidup kamu itu bener-bener bikin aku terkejut. Semuanya, bahkan kepergian kamu juga bener-bener bikin aku terkejut.
Waktu dapet kabar itu aku lagi di kelas, lho.. Aku nyampe teriak waktu itu, untungnya gak kenceng-kenceng amat teriaknya dan cuma temen sebelah aku doang yang nengok, tapi dia terlalu sibuk mencatat buat nanya "kenapa, mei?"
Di situ aku speechless, otak aku nge-blank, penjelasan dosen mantul gitu aja. Padahal itu mata kuliah penting dan nilai aku jeblok pas UTS.
Abis itu aku telepon Geta, tapi aku denger dia nangis, dan abis itu aku tau kalau kabar itu bener, tapi aku gak tau musti ngomong apa. Akhirnya sambungan terputus, tapi aku masih butuh seseorang, siapa aja. Akhirnya aku telepon Vivi dan abis itu air mata ini ngucur gitu aja, sesak rasanya ngasih kabar kalau kamu udah gak ada. Tangan aku juga gemeteran pas ngetik sms. Dan itu di kampus, di depan kelas. Untungnya gak ada mahasiswa yang keluar.
Tapi abis itu aku gak bisa nangis lagi, cuma dada ini rasanya sesak. Aku gak bisa ngelepasinnya. Gak tau kenapa. Mungkin ini karena perasaan aku yang masih nggak percaya meskipun aku harus percaya, mau gak mau karena kenyataannya begitu.

Iya, kenyataannya begitu. Kamu pergi gitu aja, tanpa pamit. Padahal kamu bilang kalau mau baca cerpen aku, tapi kamu malah pergi bahkan sebelum cerpen aku selesai..
Lalu setelah ini apa?? Siapa lagi yang bakal komenin foto-foto jelek temen-temen aku? Siapa lagi yang bakal nagih-nagih cerpen aku? Komenin cerpen aku? Siapa lagi yang bakal komenin blog aku? Siapa lagi yang bakal kasih aku recommended novel buat dibaca?

Aku tau kalau aku gak boleh marah-marah gitu ke kamu. Aku tau kalau kamu masih pingin komen di fotonya Debby, aku tau kalau kamu masih pingin baca cerpen aku, kamu masih pingin komenin blog aku. Tapi, apa boleh buat. Kisah kita berakhir di sini..

Dan aku pingin kamu tau, walaupun kita gak gitu deket, walaupun kita gak pernah curhat-curhatan, tapi kamu itu berarti, special. Kamu tau kan arti kata "special"? Om Google bilang "special" itu istimewa, dan itu kamu. Dan aku rasa bukan cuma aku yang bilang kalau kamu special. Semua orang bakal bilang kalau kamu special.
Karina, si pembagi tawa canda. Karina, yang suka bertingkah gaje. Karina, yang suka heboh sendiri di kelas. Karina, yang sering banget jadi korban iklan, "Plasma Cluster hanya dari Sharp.
Ting!!" ;)

Aku pasti akan sangat sangat rindu sama semua kekonyolan kamu, kehebohan kamu, suara tawa kamu. Semuanya bakal aku simpan jelas. Aku akan bikin ruang khusus di hati aku buat kamu. (Agak lebay memang)..

Udah.. Cukup sekian dan terima kasih. Sampai jumpa dikehidupan berikutnya..
Rest in peace there, my beloved friend.. :')

Sekali Saja

Wajah itu masih terlihat jelas dalam benakku
Senyum itu masih tersimpan jelas dalam memori ini
Dan suara tawa itu masih terdengar jelas hingga detik ini

Saat mata ini terpejam..
Dapat ku lihat jelas sosokmu
Sosokmu yang berdiri anggun
Dengan gaun putih yang berkilau di bawah mentari

Tapi, bisakah ku lihat wujud nyatamu?
Agar aku bisa menyentuh rambut indahmu
Agar aku bisa menyentuh wajah cantikmu

Tolong, datanglah ke sisiku
Biarkan aku melepas rindu ini
Dan menukarnya dengan senyum dan tawa hangatmu
Biarkan senyum ini mengembang saat melihat wajah polosmu
Biarkan tubuh ini merasakan pelukan hangatmu

Tak bisakah kau lakukan itu?
Walau hanya untuk sekali saja..

Sabtu, 09 Juni 2012

Pacaran

Hmm.. Apa sih sebenernya pacaran itu?

Jujur, lho. Selama 18 tahun aku hidup, aku belum pernah sekalipun pacaran. Eits, tapi bukan berarti aku ini remaja kuper yang nggak laku. Kupernya sih emang, yah sedikit kuper, tapi aku ini cukup laku, lho. Yah, emang lakunya nggak kayak jualan baju yang diobral, tapi ada lah beberapa cowok yang nembak. Dan dari beberapa cowok itu semuanya aku tolak.

Kenapa? Hmm... Pertama, waktu itu aku masih terlalu kecil untuk mengerti apa arti dari pacaran (sebenernya sampai sekarang pun aku belum ngerti), secara pertama kali ditembak cowok tuh kelas 5 SD, apa sih yang ada dipikiran anak SD selain main, main, dan main?? Nah, setelah beranjak SMP aku juga masih enggan dengan kata "pacaran". Padahal kan itu masa dimana temen-temen lebih sibuk pacaran dibandingin belajar. That's a point.. Pacaran pada masa-masa SMP itu sangat mengganggu menurutku, apalagi kalau cari pacar cuma buat ajang pamer. Ih, kayak nggak ada kerjaan aja. Setelah masuk SMA pun tidak ada perubahan. Kadangkala timbul juga sih perasaan sedikiiiiit iri sama temen-temen aku yang punya pacar. Ada yang merhatiin, ada yang ngajarin fisika (itu kalau pacarnya pinter). Tapi setelah ngeliat temen aku ada yang nangis meraung-raung gara-gara pacaran... Sorry, deh. Pending dulu pacarannya.

Nah, masuk ke perguruan tinggi... Aku pikir disini aku jadi lebih dewasa, tapi tetep aja aku belum ngerti apa itu pacaran. Itu juga jadi salah satu faktor penyebab aku belum pengen pacaran.

Waktu aku tanya sama temen-temenku, "eh, pacaran tuh ngapain, sih?" mereka jawabnya, "ya pacaran itu menghabiskan waktu berdua", "pacaran kan enak ada yang nganterin kalo mau jalan", tapi ada juga yang hanya memberi senyuman manisnya sebagai "jawaban".

Lagian, aku pikir apa nggak bosen kalau segala sesuatu berdua? Ke mana-mana berdua, makan berdua, jalan berdua, di kelas berdua. Dan repotnya kalau lagi berantem pasti merasa sendirian banget di dunia ini, merasa nelangsa sendirian. Kan nggak enak tuh.. Kecuali kalau pacarnya beda jurusan atau beda kampus atau beda kota. Tapi aku sih nggak mau kalau pacaran beda kota, pacaran biasa aja masih ogah. Hahaha..

Tapi menurutku sih, ya. Pacaran itu nggak harus dan nggak penting-penting amat. Nggak punya pacar bukan berarti hidupmu akan berakhir. Masalah punya atau nggak punya pacar itu sepele, ibaratnya kayak satu kuman yang hidup di samudra luas (sedikit mengutip kata-kata dari novel yang baru akau baca. Hehe..). Masih banyak juga kok orang-orang yang bakal bikin kamu tersenyum, ketawa-ketiwi selain pacar. Dan aku jamin orang-orang itu nggak akan bikin kamu nangis meraung-raung kayak waktu ditinggal pacar. Tapi aku sih ogah ya nangis meraung-raung cuma demi cowok. Hahaha..

Tapi bagi mereka yang udah punya pacar, jalani aja dengan baik. Jangan sampai yang namanya pacaran itu megganggu kegiatan, mengubah jati diri, atau bahkan merusak hubungan baik dengan orang lain. Kan ada tuh yang setelah pacaran jadi berubah drastis, mending kalau berubahnya jadi positif, kalau berubahnya ke negatif kan kita sendiri yang repot. Atau ada juga yang setelah pacaran malah terus-terusan merubah diri. Emang sih merubah diri itu ada baiknya juga apalagi kalau jadi lebih baik. Sayangnya, kalau merubah diri cuma buat jadi apa yang pacar kita mau sih itu nggak perlu. Misalnya, pacar kamu tampil seksi. Trus kamu langsung beli tuh baju-baju seksi di mal, nggak peduli harganya mahal atau murah. Eh, ternyata kamu lupa kalau kamu obesitas, kamu diet deh mati-matian cuma buat jadi cewek seksi. Aku jamin hasilnya bukan jadi cewek seksi, tapi kamu bakal jadi penderita anorexia nervousa. Kalau udah gitu apa? Mana ada sih cowok yang mau pacaran sama penderita anorexia. The end, deh.. Jangan sampai, ya kalian kayak gitu. Menurutku, orang itu akan berubah ke arah yang positif kalau mereka sendiri yang pingin. Kalau karena terpaksa sih sama aja bohong.

Ketika 2 orang saling mencintai, mereka akan menerima pasangan mereka apa adanya dan mereka juga akan melakukan perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik tanpa diminta. That's it...

Jadi, sekian dan terima kasih. Aku nggak ngerti lho kenapa aku tiba-tiba nulis postingan tentang pacaran, topik yang sama sekali nggak aku kuasai. Tapi, yah.. ditulis apa adanya kan lebih baik. Hahaha.. Sampai ketemu dipostingan berikutnya.

See ya!!! :D

Rabu, 23 Mei 2012

Curhat : Kala Hidup Jadi Lebih Bermakna

Title : Curhat : Kala Hidup Jadi Bermakna
Author : Timoteus Talip
Rate : *****

Sebenarnya udah lama banget aku pingin review buku ini, tapi berhubung lagi banyak tugas jadi baru bisa direview sekarang..

Biasanya, buku motivasi umumnya menceritakan kehidupan tokoh dari mereka lahir, perjuangan hidup mereka, dan kisah mereka saat ini-yang sudah duduk manis sambil berpangku tangan menikmati kesuksesan yang telah mereka raih dengan cara yang tidak mudah.
Tapi, selain memuat kisah-kisah seperti itu, buku ini juga menyajikan kisah dari orang-orang yang hingga saat ini masih berjuang untuk meraih sukses.
Ada cerita dari seorang karyawan yang sudah 2 kali gagal mendapat promosi dan sampai sekarang jabatannya masih seorang staf. Ada juga cerita tentang office boy yang sedikit banyak memberikan hikmah dari rutinitas sehari-hari yang mereka lakukan walaupun tentunya jauh berbeda dengan rutinitas seorang sukses yang sering kali digambarkan dalam cerita-cerita motivasi pada umumnya. Bahkan, kisah dari anak kelas 5 SD pun bisa dijadikan pelajaran.
Itulah yang membuat buku ini berbeda dari buku-buku motivasi pada umumnya.

Bener-bener recomended banget, deh..
Many thanks buat O Yeyen yang udah ngasih aku buku ini.
Bener-bener inspirated banget deh pokoknya.
Bikin aku lebih semangat buat berlari menuju impian aku..

Rabu, 08 Februari 2012

Karena Cinta Terjadi Begitu Saja

Entah sejak kapan diri ini merasa begitu hangat, begitu nyaman
Sampai tak ingin ku buka mata yang terpejam ini
Entah sejak kapan aku merasa hari akan selalu cerah
Walaupun langit mendung dan badai mengancam datang

Entah sejak kapan senyuman itu dapat membuat hati ini melayang
Membuatku merasakan semilir angin yang bertiup dimusim panas
Entah sejak kapan tawa itu terdengar begitu merdu
Seperti kicauan riang burung-burung dimusim semi

Entah sejak kapan hidup ini terasa begitu hampa tanpa kehadiranmu
Terasa sunyi, sepi. Begitu kosong
Entah sejak kapan rindu ini terasa menusuk-nusuk saat sosokmu tak terlihat
Membuatku ingin beranjak dan mencari dirimu yang telah membuaiku

Dirimu yang lugu dan polos
Dirimu yang mempesona
Dirimu yang seperti ini

Membuatku membiarkan rasa ini menerobos masuk
Mendiami lubuk hatiku yang terdalam
Membuat seolah-olah dunia berada dalam genggamanku

Tapi aku tidak sadar
Aku begitu terlena oleh pesonamu
Sehingga aku tidak tahu sejak kapan rasa ini menyelimutiku
Rasa senang ini, rasa cinta ini
Semua terjadi begitu saja
Tidak ada alasan yang logis
Tidak ada alasan yang pasti
Dan dengan senang hati kubiarkan semua itu terjadi

Jumat, 03 Februari 2012

Karena Cinta Terjadi Begitu Saja

Title : Sunshine Becomes You
Author : Ilana Tan
Rate : *****



Rasa penasaran yang teramat sangat membuatku tidak berpikir lagi untuk membeli novel ini. Aku bahkan sudah memberi tanda pada kalenderku, dan tanggal 2 Febuari kemarin-hari di mana novel ini terbit-, tepat setelah aku menyelesaikan ujian terakhirku, aku langsung melesat ke Gramedia.
Mataku membelalak dan napasku tercekat begitu melihat novel ini ada di deretan buku paling atas. Abis itu udah tau, kan kelanjutannya?
Yaaap! Tanpa basa-basi lagi, langsung ku ambil novel itu dan membawanya ke kasir.
Dan sekarang,-setelah aku berhasil menyelesaikan novel ini dalam waktu 2 hari-, aku akan menulis reviewnya sedikit.

Walaupun tidak ada hal lain di dunia ini yang bisa kau percayai, percayalah bahwa aku mencintaimu. Sepenuh hatiku.

Alex Hirano-seorang pianis hebat yang cukup terkenal-, terpaksa membatalkan semua konsernya sampai akhir tahun karena cidera yang terjadi pada tangannya.
Dan kekesalannya semakin bertambah ketika Mia Clark-gadis yang bertanggung jawab atas cidera yang dialami Alex- datang menemuinya dan menawarkan bantuan.
Apa boleh buat.
Alex menerima tawaran gadis itu, karena satu-satunya hal yang bisa ia lakukan hanya dengan satu tangan adalah membuat dapurnya berantakan, dan kebetulan kopi buatan gadis itu sangat enak.
Tapi, ia tetap bersikap sinis pada gadis itu. Ia tidak menyukainya, gadis itu adalah malaikat kegelapannya. Ia selalu takut jika gadis itu akan melukai tangannya yang lain atau bahkan kedua kakinya.

Ya! Alex masih tidak menyukai gadis itu.
Sampai Alex melihat Mia Clark menari, dan terpesona padanya. Gadis itu berhasil menyihir Alex dengan tariannya, membawa Alex masuk mengikuti cerita yang ia sampaikan lewat gerakannya yang anggun.
Tapi ternyata bukan hanya itu. Saat gadis itu tertawa, Alex langsung bertanya-tanya, bagaimana ia bisa berpikir bahwa gadis yang memiliki tawa secerah matahari itu adalah malaikat kegelapan.

Awalnya, mata hitam yang menatapnya dengan tajam dan dingin itu membuat Mia gemetar ketakutan dan berharap bumi menelannya detik itu juga.
Kemudian Alex Hirano tersenyum, dan jantung Mia yang malang melonjak dan berdebar begitu keras sampai-sampai Mia takut Alex bisa mendengarnya.
Dan astaga!!!
Ia juga merasakan aliran hangat mengaliri tubuhnya ketika Alex menggenggam tangannya.

Semuanya sudah berjalan baik, nyaris sempurna.
Ketika tiba-tiba kenyataan berkata lain.
Rahasia yang selama ini tertutup rapat akhirnya terkuak sedikit demi sedikit.
Menutup kisah yang terjadi di bawah langit New York dengan pilu.

Karena cinta terjadi begitu saja. Kau tidak bisa memaksakan diri mencintai seseorang, sama seperti kau tidak bisa memaksakan diri membenci orang yang kau cintai.

Novel ini sangat sangat menguras emosi. Sungguh!!!
Membuat ekspresiku berubah hampir setiap detik, membuatku berkali-kali menahan napas, membuatku berkali-kali terkesiap, takjub.
Dan menurutku, novel ini lebih dari Two Thumbs Up.
Kyaaaaaaa~ Love this novel so much.... XD

Profesionalisme Sang Detektif

Title : The Boy-Sherlock Holmes : Death in the Air
Author : Shane Peacock
Rate : *****




Sebenarnya-waktu aku mampir ke Gramedia, Plaza Semanggi hari itu-, yang ingin ku beli adalah buku Pengantar Akuntansi. Tetapi, bukunya nggak ada dan yang tertangkap oleh mataku adalah buku ini. The Boys Sherlock Holmes yang kedua. Jadi, begitulah. Buku akuntansinya nggak dapat yang aku beli malah novel ini. Tapi aku memang lebih senang mendapatkan novel ini dibandingkan buku akuntansi. :p

London, musim panas, 1867. Enam minggu setelah Sherlock berhasil menyelesaikan kasus pertamanya, ia sudah kembali dihadapkan oleh kasus baru.
Monsieur Mercure, seorang bintang trapeze terkenal, tiba-tiba saja terjatuh dari ketinggian tiga puluh meter. Tubuhnya jatuh begitu saja, menghantam lantai kayu Crystal Palace yang keras.
Tentu saja polisi hanya menganggap hal ini sebagai kecelakaan biasa. Tetapi, Sherlock memiliki pikiran lain. Keganjilan pada batang trapeze yang patah membawanya pada suatu kesimpulan, kasus percobaan pembunuhan. Ya! Seseorang-atau beberapa-mencoba membunuh bintang trapeze terkenal itu dengan membuatnya seolah-olah itu adalah kecelakaan biasa.

Kali ini, Sherlock Holmes muda menunjukkan profesionalismenya sebagai seorang detektif. Ia menyelidiki, mengumpulkan fakta-fakta, menelusuri setiap kejadian, menginterogasi orang-orang yang ia anggap sebagai tersangka. Sampai semua itu menuntunnya pada suatu hasil yang membuatnya tersenyum lebar. Siapa yang akan menyangka bahwa jatuhnya Mercure ada hubungannya dengan uang yang hilang di Crystal Palace dan semua itu juga berhubungan dengan "tikus-tikus" jalanan Brixton, kelompok penjahat paling kejam dan paling licin di London, yang tidak akan segan-segan menghabisi nyawa orang untuk mencapai tujuan mereka.

Dan sekali lagi, Sherlock Holmes berhasil menutup kasusnya dengan sempurna.
Walaupun begitu, kepolisian masih belum mau mengakui kemampuan si bocah jenius itu.
Sherlock berjanji pada dirinya sendiri, ia berjanji bahwa ia akan mengembangkan otaknya setiap hari, berusaha keras sekolah, mempersiapkan diri untuk memasuki sebuah universitas suatu hari... dengan cara apa pun. Ia akan menjadi sebuah mesin penumpas kejahatan, yang tidak pernah disaksikan oleh seluruh penduduk Inggris sebelumnya.

Semua kejadian dalam novel ini membuat jantungku berdebar-debar.
Lagi-lagi two thumbs ku berikan kepada Shane Peacock.


Rabu, 25 Januari 2012

Let Me Live Just One Day

Day after day
I just looking around
Here, in the white house
Just me, alone...

I saw the mirror
That's me
In the white dress
The face looks so pale

I don't have much time
This disease has made me paralyzed

But, could I ask something?
Let me live just one day
Let me see your face
Let me see your smile
Let me be your girlfriend
Just one day

It doesn't matter if my tears falling down after that
It doesn't matter if I'll die after that

As long as you remember me
As long as you don't hate me
I just wanna live for one day
Can you grant it?

Kamis, 12 Januari 2012

Awal Dari Sang Detektif

Title : The Boy-Sherlock Holmes : Eye of the Crow
Author : Shane Peacock
Rate : *****



Whoooooaaaaa.... Buku ini benar-benar luar biasa. Benar-benar membuatku takjub. Mulutku sampai menganga lebar, mataku tidak berkedip, dan jantungku berdegup kencang saat membaca setiap kalimat di dalam buku ini.

London 1867, saat itu Sherlock Holmes masih merupakan seorang bocah 13 tahun yang lugu dengan rasa ingin tahu dan daya pengamatan yang luar biasa. Sering kali, ia dimintai tolong oleh para tetangga di sekitar rumahnya untuk mencarikan barang mereka yang hilang.
Jika kalian berpikir bahwa Sherlock Holmes dibesarkan di lingkungan yang baik dan bersekolah di sekolah terbaik, kalian telah salah besar.

Buku ini mengungkap tentang betapa kelam dan tragis masa muda Sherlock Holmes. Ayahnya, Wilber Holmes adalah seorang mantan Profesor, dan ibunya, Rose Holmes adalah seorang wanita keturunan bangsawan yang mengajar les menyanyi. Lalu, jika Holmes memiliki orang tua yang luar biasa, mengapa hidupnya bisa begitu kelam?
Jawabannya adalah karena kisah cinta Wilber dan Rose Holmes tidak disetujui oleh kedua orang tua Rose. Orang tua Rose yang merupakan bangsawan London menutup semua akses dan tidak mengizinkan Wilber untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, dan Rose tidak lagi diakui sebagai bangsawan London. Itulah mengapa Sherlock Holmes tinggal di daerah kumuh dengan baju yang kusut.

Tapi, walaupun ia tidak mendapatkan pendidikan yang baik, ia mewarisi daya pengamatan dan kepintaran ayahnya yang luar biasa dan kemampuan akting yang dimiliki oleh ibunya. Perpaduan kedua bakat itu, menjadikan Sherlock seorang anak yang tidak biasa.
Hingga ia tidak sengaja tersangkut ke dalam kasus pembunuhan tragis seorang wanita. Tersangkanya adalah seorang Arab yang bekerja di toko daging. Orang Arab itu tertangkap basah menyimpan pisau besar yang berlumuran darah, terlebih lagi orang Arab itu tidak sengaja menginjak darah mayat wanita itu dan jejaknya tertinggal sampai ke rumahnya.
Holmes merasa yakin bahwa lelaki Arab itu tidak bersalah, tetapi ia tidak tahu bagaimana cara menemukan bukti bahwa lelaki Arab itu tidak bersalah.

Dalam waktu 3 minggu, Holmes harus menyelidiki dan mengungkap kejahatan itu.
Dan hal itu sama sekali tidak mudah. Bocah itu belum menjadi Sherlock Holmes yang terkenal, bocah itu masih hijau dan terlebih lagi ia menjadi buronan polisi karena disangka sebagai komplotan dari lelaki Arab yang akan segera dieksekusi itu.

Berbagai kejadian yang tak terduga akan kalian temukan pada setiap halaman buku ini.
Shane Peacock benar-benar sanggup membuat pembaca merasakan apa yang terjadi pada Sherlock Holmes. Kejadian demi kejadian dijelaskan secara detail, sehingga kita sebagai pembaca dapat 'melihat' secara jelas apa yang yang dilakukan oleh Holmes, detail pembunuhan, dan tempat-tempat yang diselidiki oleh Holmes.

Dengan keahlian alami Sherlock Holmes muda, ia dapat menyelesaikan kasus pembunuhan itu dengan luar biasa. Dan setelah kalian membaca habis buku ini, kalian pasti akan lupa bahwa Sherlock hanyalah seorang bocah 13 tahun.

Aku rekomendasikan buku ini pada semua pecinta novel misteri. Two Thumbs...